Rabu, 09 November 2011

REAL STORY

Seorang raja bernama Nuh Ibn Mansur, seorang raja di Bukhara menderita suatu penyakit. Dia memanggil tabib-tabib terkenal di negerinya, namun penyakit tak kunjung sembuh, sampai bertemu dengan seorang pemuda yang baru berusia 17 tahun. Pemuda tersebut mampu mengobati sang raja. Tentu saja Raja sangat senang dan berkeinginan memberikan hadiah bagi anak muda ini. Anda tahu apa yang minta oleh anak muda tersebut? Menikah sama putrinya yang cantik? Bukan. Meminta harta yang banyak? Bukan. Meminta kedudukan yang tinggi? Bukan. Ternyata pemuda tersebut meminta ijin untuk bisa membaca semua buku yang ada di Perpustakaan Kerajaan. Ini bukan kisah dongong fiksi, ini adalah kisah nyata. Pemuda tersebut adalah Ibnu Sina, bapak kedokteran dunia. Bukunya sangat terkenal, Al Qanun fi Al Tib (The canon of Medicine), tidak ada satu rujukan pun dalam ilmu kedoteran yang tidak mengambil rujukan dari Ibnu Sina. Di masa mudanya, ia telah memperlihatkan bakat yang luar biasa dalam kedokteran, dan ketika itu ia cukup kondang di kampungnya sebagai tabib muda. Kejeniusannya luar biasa. Pemikirannya, terutama dibidang filsafat dan kedokteran, mengilhami karya-karya pemikir Barat, dan membanjiri leteratur modern. Dikalangan barat dia dikenal dengan nama Avicienna. Dimanakah ibnu sina-ibnu sina saat ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar